Hal yang Dilakukan Jika Sudah Terlanjur Zina dengan Pacar

Terlanjur zina. Akhir akhir ini entah kenapa banyak sahabat yang curhat sudah terlanjur zina. Awalnya pacaran. Lalu terjadilah apa yang tak seharusnya terjadi.

Ketika awal pacaran rasanya semuanya begitu indah. Dan semua berjalan normal seolah tidak ada yang menyalahi aturan dan norma di masyarakat. Sang lelaki biasanya tampil ibarat gentlemen. Selalu ada buat si dia. Selalu pengertian. Selalu memberikan perhatian dan menyempatkan waktu untuk si dia. Pokoknya selalu melakukan hal indah.

Tapi kemudian, semua berubah setelah sekian bulan berpacaran. Ketika bisikan setan semakin kuat, cinta sudah terlanjur sesat, dan mereka melakukan perbuatan laknat.


Ada yang curhat, dia terlanjur zina. Kemudian dia ditinggalkan pacarnya setelah diambil semuanya. Si pacar malah menikah dengan wanita lain.

Ada yang curhat, dia terlanjur zina. Sudah dizinai berkali kali. Namun setelah itu, bukannya semakin cinta dan langsung dinikahi. Si pacar justru semakin menjauh dan kasar. Si pacar hanya mendekat kalau lagi pengen zina.

Ada yang curhat, dia terlanjur zina. Sampai sudah pernah hamil dan digugurkan. Dia takut karena si pacar nggak mau tanggung jawab. Dia hanya menjadi obyek zina saja oleh pacarnya.

Salah satu kisah yang memilukan (namun juga menginspirasi mengingat keputusan berani yang diambil si wanita) bisa anda baca disini. Silahkan mengambil pelajaran.

Dalam sekian kisah pacaran tadi, selalu wanita yang menjadi korban. Sudah korban perasaan, juga korban keperawanan. Rugi diatas rugi. Ketika terlanjur zina, si wanita merasa dirinya sudah tak lagi sempurna. Sudah ternoda. Mau minta putus, salah. Mau tetap bertahan, salah. Minta pertanggungjawaban susah, bukannya dinikahi malah diajak zina lagi. habis itu digantung lagi.

Lalu apa sebaiknya yang harus dilakukan bila sudah terlanjur zina?

1. Bertaubat

Zina itu dosa besar. Jangan anggap remeh. Jangan anggap enteng. Ancaman hukumannya berat.
Derita di dunia, salah satunya bisa kena berbagai macam penyakit seksual menular. Mulai dari gonnorhea, sipilis, herpes, sampai AIDS. Banyak yang sudah kena dan jadi korban.

Jangan kira seks bebas itu keren dan enak. Masa depan jadi taruhan. Sekarang mungkin terasa enjoy, tapi siapa yang akan peduli sama anda, kalau anda sudah jadi pesakitan HIV? sudah banyak yang menyesal dan tersisih. Jangan sampai ada lebih banyak korban lagi.

Selain ancaman penyakit yang menyakitkan dan memalukan. Akibat lain dari terlanjur zina adalah adanya sanksi sosial. Para pelaku zina direndahkan oleh masyarakat, dianggap rusak dan merusak.
Padahal, pelaku zina juga tersiksa batinnya. Apalagi kalau sampai melahirkan, maka anak yang dilahirkan tidak diakui agama dan negara. Karena lahir di luar perkawinan yang sah.

Maka, jangan anda menunggu dan berlama lama dalam zina. Segeralah taubat dan tinggalkan partner zina anda. Jangan lagi termakan rayuan gombalnya yang menjanjikan akan menikahi. Anda tentu tahu itu semua bohong belaka.

Shalat dua rakaat, lalu bacalah doa taubat nasuha setelahnya. Janji takkan ulangi lagi. Janji pada Allah bukan janji main main. Jangan putus asa dari rahmat Allah, namun juga jangan jadikan taubat sebagai mainan. Jangan sampai anda mempermainkan ampunanNya.

2. Hijrah.

Pindahlah dari lingkungan lama anda. Karena lingkungan pergaulan membentuk karakter kita.
Sedikit banyak, anda terlanjur zina juga karena pengaruh faktor lingkungan. Karena kosan yang permisif dan sepi. Atau karena kawan gaul yang hampir semuanya pezina.

Hijrahlah. Jangan mau diajak ke neraka bareng sama mereka. Percayalah, mereka takkan jadi teman setia anda kalau anda kena masalah. Jadi, lebih baik anda selamatkan diri anda sendiri dahulu.

Cari lingkungan yang baik dan islami. Cari teman teman yang rajin mengajak pada kebaikan. Hindari pacaran dan segala hal yg mendekatkan pada maksiat. Mulailah menutup aurat dan beribadah yang baik. Perbaiki hubungan anda dengan Allah ﷻ‎

Susah? Pastinya. Mereka yang terlanjur zina lebih mengerti. Karena salah satu kejelekan zina adalah dosa zina itu membuat pelakunya kecanduan. Ini salah satu tantangan ketika hendak taubat. sudah niat pengen tobat, si dia datang menggoda dengan seribu jurus rayuan maut. Ngasih janji manis, ngasih hadiah, menunjukkan perubahan sikap. Bisakah hati tegar dan tak goyah?

Bisakah kita istiqomah menjaga taubat kita? Cukup kuatkah keinginan kita untuk terus lari dari api neraka?

3. Berbuat baik

Iringi dosa masa lalu dengan amal baik masa kini. Dulu anda banyak zina, sekarang banyakin sedekah. Dulu anda banyak dugem, sekarang banyakin dzikir. Dulu anda banyak ketawa, sekarang banyakin nangis taubat.

Jangan putus asa. Jangan lelah. Terus berusaha mendekat padaNya dan memperbaiki diri. Lantas bagaimana soal jodohku kelak? Apakah ada yang mau menerimaku yang terlanjur zina ini?
Jangan pusingkan masalah itu. Serahkan soal jodoh sama Allah. Tugas anda cuma taubat dan mendekat. Tak perlu risau soal hal lain seperti jodoh dan semacamnya. Tunggu saja skenario indah dari-Nya.

Tapi apakah nanti saya bisa mendapatkan pasangan yang baik agamanya? bukankah ada yang bilang kalau kita akan mendapatkan seseorang yang pantas untuk kita, dan katanya wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik?

Sebenarnya, anda tidak perlu memusingkan dan merisaukan hal itu. Yang harus anda pusingkan adalah: apakah dosa masa lalu kita sudah diampuni oleh Allah Ta’ala atau belum?

Karena jodoh sendiri adalah pemberian dari Allah bukan? jadi baik atau buruknya tentu terserah bagaimana Allah mengatur. Lebih baik anda fokus memperbaiki diri, meminta ampun padaNya, melakukan hal hal yang Dia sukai dan mendekat padaNya. Kalau nanti dalam perjalanan anda mendapatkan jodoh yang baik maka alhamdulillah. Kalau ternyata anda mendapat jodoh yang kurang baik, maka husnuzan saja mungkin ini cara Allah untuk menghapus dosa anda, dengan memberi cobaan dan kesusahan di dunia.

Lalu, pertanyaan berikutnya, saat bertemu dengan seseorang yang serius. Kemudian hendak bertaaruf.

Apakah kita harus jujur dengan pasangan halal kita kelak mengenai masa lalu kita yang kelam? Apakah kita wajib memberitahukan kondisi kita di masa lalu saat sedang menjalani taaruf?

Kalau menurut saya pribadi, (ini murni pendapat saya dari yang saya baca dan pahami, tapi bisa jadi pendapat saya ini salah). Untuk masalah masa lalu, biarlah menjadi rahasia kita saja. Tidak perlu kita mengumbar aib kita sendiri kepada siapapun. toh kita juga sudah bertaubat dan berubah.

Bukankah Allah Ta’ala sudah menutupi keburukan masa lalu kita, kenapa justru kita sendiri yang membukanya. Justru kita harus bersyukur bahwa Allah menutup masa lalu kita itu. Kalau dalam masa taaruf si calon tidak bertanya mengenai masalah keperawanan dan masa lalu, sebaiknya tidak usah dibicarakan. Dan kalau dia bertanya, mungkin bisa dijawab dengan kiasan yang tidak sampai membocorkan aib.

Bagaimana kalau nanti setelah nikah baru ketahuan oleh suami dan dia tidak terima?

Seandainya nanti ketahuan, maka tetaplah tenang. Minta maaf sama suami anda, dan jelaskan bahwa itu semua adalah masa lalu anda yang tidak ingin anda ingat. Jelaskan bahwa anda sudah berubah, bahwa anda sudah berusaha istiqomah menjadi wanita yang mengabdikan hidupnya untuk beribadah dan mendekat pada Allah Taala.

Katakan pada suami bahwa dia menikahi anda yang sekarang, bukan anda di masa lalu. Seraya meminta keridhoan dan maaf darinya. Namun, katakan pula bahwa anda siap menanggung konsekuensi. Karena memang anda memiliki kesalahan yang terlanjur dilakukan.

Apabila suami anda memaafkan, maka bersyukurlah dan jadilah sebaik baik istri bagi dirinya. Tunjukkan rasa terima kasih anda dengan melayani suami ekstra keras. Tunjukkan bahwa anda adalah istri terbaik yang bisa dimiliki suami anda.

sedangkan bila suami anda tidak bisa menerima, dan dia menuntut cerai. Maka terimalah dengan lapang dada. Semoga ini adalah jalan Allah Taala untuk menggugurkan dosa dosa anda di masa lalu. Tetap tabah dan tetap semangat menjadi pribadi yang baik. Insya Allah nanti anda diberikan ganti yang lebih baik.

Lagipula, jika setelah itu anda taaruf lagi, dengan status anda sebagai janda. Maka tidak akan ada lagi pertanyaan seputar keperawanan.

Nah begitulah sedikit solusi buat yang sudah terlanjur zina. Yang paling utama, tentu semua ini harus ada kemauan dari pelakunya sendiri. Karena hidayah bukan barang yang bisa dibeli.

Semoga dimudahkan taubatnya, mari sama sama berusaha meraih masa depan yang lebih bermanfaat.

Related Posts: