Siap Nikah atau Pengen Nikah? Apa Sih Bedanya?



Siap nikah? Yakin? Atau cuma sekedar pengen aja?

Fenomena nikah muda saat ini sudah mulai marak. Baik itu karena taarufan, dijodohkan, ataupun kecenderungan untuk melestarikan keturunan.  😁

Trend ini bisa dibilang masih lebih baik daripada trend pacaran bebas yang mengerikan itu.

Hanya saja, perlu kita waspadai. Karena ternyata, banyak remaja menikah bukan karena dia siap nikah. Tapi karena dia pengen nikah saja.

Pengen nikah disini bukan sekedar ‘ada rencana menikah’, tapi sudah sampai tahap akut dimana seseorang ‘selalu kepikiran nikah dan menganggap menikah jadi satu satunya solusi’.

Kenapa bisa pengen nikah? Ada banyak sebab. Misalnya, karena dia terlanjur sayang sama seseorang. Terlanjur pacaran lama, lalu rasa sayang makin dalam. Pas dikasih tahu kalau pacaran itu haram. Mereka nggak bisa putus karena udah terlanjur lama bersama.

Menikah jadi solusi. Meski mereka sadar persiapan mereka minim sekali.

Ada juga yang pengen nikah karena dia bosan dengan keadaannya saat ini. Bosan dengan skripsi yang nggak kelar kelar. Bosan dengan keadaan rumah yang banyak konflik. Atau bisa juga bosan dengan lingkungan yang tidak nyaman.

Yang jelas, dia menganggap dengan menikah dia akan bisa melarikan diri dari situasi yang dia hadapi sekarang.

Hal semacam ini yg bikin rumah tangga jadi berat nantinya. Karena menikah tanpa persiapan apa apa. Cuma modal pengen.

Apalagi yang belum menyadari bahwa menikah memiliki banyak tantangan dan kerumitan sendiri. Mereka yang menganggap pernikahan adalah sebuah utopia kebahagiaan tiada akhir saja.


Apa salah satu indikator seseorang tidak siap nikah? Buktinya restu orang tua belum didapat. Harusnya kalau udah punya niat pengen nikah. Udah siap nikah, jauh-jauh hari sebelum punya calon udah dikomunikasikan dengan baik. Sering-sering diskusi sama ortu soal kemungkinan menikah muda.
Pahamilah dulu hatimu. Apakah kamu siap nikah atau hanya pengen nikah saja?

selain itu, kalau kamu memang siap nikah, dana bukan persoalan. bukan seberapa besar modal yang kamu punya. tapi seberapa mantap kamu bisa meyakinkan calonmu dan keluarganya untuk menikahkan dengan berapa pun modal kamu. toh, besaran mahar, seserahan dan budget acara sangat beragam besar kecilnya. Semua hanya masalah negoisasi.

apa indikator siap nikah lainnya? ilmu pernikahan. yang satu ini tidak diajarkan di sekolah ataupun bangku perkuliahan. kamu harus aktif mencari dari sumber buku, seminar, ataupun sharing pengalaman dengan orangtua.

Dan kalau kamu memang belum siap nikah, maka berbenah segera. Banyak belajar dan banyak mempersiapkan diri.

Putuskan pacarmu dan mulailah berusaha jadi baik.

Jaga pergaulan. Jangan pacaran. Jangan suka chat-chat mesra sama lawan jenis.

Kasihan kalau hatimu baper sebelum waktunya.

Seringkali orang pacaran hanya untuk main-main. Tapi saat semua jadi serius dan restu orangtua belum turun…ini awal yang bikin situasi jadi rumit. Pacaran itu jelas salah, tapi menikah dini tanpa persiapan juga kadang sangat berat dijalani.

Kami tidak mendukung nikah muda atau nikah tua. tapi kami mendukung nikah dewasa, jika ingin menikah diusia muda maka dewasa lah diusia muda. sering sering muhasabah mba, check niat apakah benar karena faktor internal atau eksternal. apakah benar karena Allah atau takut sidoi pergi. kalo ingin nikah maka nikah dengan jodoh dunia dan akhirat, karena sekedar nikah aja itu mudah. tapi nikah sampai akhirat itu yang susah. butuh persiapan yang matang.

Jadi, siapkah kamu?

Related Posts: